Sementara Desmond Lie mengatakan, personal branding menjadi upaya orang membentuk suatu citra untuk diri mereka sendiri didukung dengan persepsi audience.
Menurutnya, personal branding tanpa persepsi audience hanya hanya seperi “gelas kosong”.
Ia pun menyontohkan saat ini ada banyak tokoh publik yang personal branding-nya telah terbangun. Misalnya, Raditya Dika, Chef Juna, Raffi Ahmad, dan lain-lain.
“Karena namanya personal branding, kita mulai segala sesuatu dengan diri kita sendiri. Dengan arti kata, kita jangan menjadi orang lain. Personal branding adalah di mana kita dapat menunjukkan dan memberikan sesuatu berdasarkan apa yang kita miliki,” kata Desmond Lie memberikan penjelasan.
Ia pun mengatakan, dalam membangun personal branding, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan.
Pertama adalah define, artinya, seseorang harus mengenal terlebih dahulu diri mereka dan pada bidang apa seseorang harus memfokuskan dirinya.
Kedua, ada craft. Dalam hal ini, seseorang perlu memperbanyak melatih skill agar bisa menjadi portofolio mereka dalam membangun personal branding.
Selanjutnya ada tell. Tell berarti kemampuan untuk menceritakan tentang keahlian dan pengalaman yang dimiliki.
Terakhir adalah build, di mana seseorang perlu membangun pengikut dan mengelolanya dengan interaksi yang baik.
“Dalam membuat konten, menjadi terkenal bukanlah tujuan utama tapi dampak dari usaha dan ketekunan,” ujar Desmond menegaskan.