Liputan6.com, Jakarta – Studio game pembuat seri Saints Row, Volition Games, pekan lalu mengumumkan bakal tutup, sebagai dampak dari restrukturisasi yang dilakukan oleh induk perusahaan mereka, Embracer Group.
“Bulan Juni lalu, Embracer Group mengumumkan program restrukturisasi untuk memperkuat Embracer dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam industri game,” tulis Volition dalam pengumuman mereka.
“Sebagai bagian dari program ini, mereka mengevaluasi tujuan strategis dan operasional dan membuat keputusan sulit untuk menutup Volition dengan segera,” tulis perusahaan di akun LinkedIn.
Dikutip Selasa (5/9/2023), perusahaan pun akan memberikan bantuan pekerjaan, serta memperlancar transisi bagi karyawan Volition yang terdampak penutupan ini.
Volition didirikan pada tahun 1993, di mana saat itu mereka menggunakan nama Parallax Software Corporation. Beberapa tahun kemudian, perusahaan terpecah dan dibentuklah Volition.
Mengutip Engadget, perusahaan THQ lalu membeli studio game ini pada tahun 2022.
Anak perusahaan Embracer di masa depan, Koch Media (yang kemudian bernama Plaion), mencaploknya untuk divisi Deep Silver, setelah THQ mengajukan kebangkrutan pada tahun 2012.
Gim terakhir Volition adalah reboot dari Saints Row yang rilis di tahun 2022. Sayangnya, judul ini kurang diterima dengan baik oleh kritikus dan para pemain.
Selain Saints Row, judul-judul lain yang digarap oleh Volition antara lain adalah Descent dan waralaba Red Faction.
Embracer Group pun mengatakan pada bulan Juni bahwa PHK dan penutupan studio sedang dilakukan sebagai bagian dari rencana restrukturisasi. Beberapa tahun terakhir, mereka juga banyak mengambil alih studio game terkenal.