Liputan6.com, Jakarta – Industri digital video publishing di Indonesia saat ini memiliki banyak stakeholder, dan salah satu yang paling penting adalah pembaca berita.
Dalam sehari, kemungkinan orang-orang membaca berita dan melihat konten-konten di media sosial lebih dari satu. Dengan demikian, industri publishing sebagai sebuah produk, menyajikan konten-konten tersebut dan mempertimbangkan strategi agar bisa sampai kepada pembaca.
Untuk dapat tersampaikan, diperlukan kolaborasi dengan para pebisnis dan brand advertiser.
“Stakeholder kami ada yang namanya produk, engineer, redaksi, dan marketing yang meliputi market media sosial, SEO, dan sebagainya,” tutur Cahyanto Arie Wibowo, Head of Product Strategy and Growth KapanLagi Youniverse (KLY) dalam acara diskusi Indonesia Product Conference di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Dia menambahkan, “Kami bersyukur tim produk tidak hanya ke satu stakeholder, tapi ke semua stakeholder. Termasuk pembaca dan penonton setia kami.”
KapanLagi Youniverse bisa melahirkan konten-konten yang cukup kreatif di media sosial dan platform-nya. Konten-konten tersebut juga dapat tersampaikan dengan baik dan bisa mengikuti perkembangan zaman yang selalu berubah-ubah.
Bahkan, sejak tahun 2020, pada saat pandemi Covid-19, perusahaan telah melahirkan inisiatif-inisiatif yang berpengaruh.
“Kami di industri media publisher harus mendorong batasan dan tumbuh untuk bisa meningkatkan inovasi kami,” ujar Arie menambahkan.
KapanLagi Youniverse melahirkan sebuah produk yang menjadi percontohan bagi perusahaan-perusahaan lain, salah satunya Fimela Fest. Acara ini pertama kali diadakan secara virtual dengan menyajikan pengalaman menarik dan menyenangkan bagi pesertanya.
Tidak hanya itu, event Ramadan juga hadir dengan nama KapanLagi Buka Bareng, buka bersama secara serentak di seluruh Indonesia.
Dan yang paling baru di tahun ini, KapanLagi Youniverse menghadirkan inovasi baru pada Merdeka.com.