Liputan6.com, Jakarta – Platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, baru-baru ini mengungkapkan bahwa pihaknya akan menguji model berlangganan baru.
Model berlangganan ini akan membebankan biaya tahunan sebesar USD 1 atau Rp 15.700 kepada para penggguna Twitter atau X untuk fitur-fitur dasar.
Mengutip Reuters, Kamis (19/10/2023), model langganan baru ini diberi nama Not a Bot. Model baru ini akan membebankan biaya kepada pengguna mengakses beberapa fungsi seperti memberi liked, melakukan retweet, hingga bookmark unggahan akun lain di X versi web.
X mengungkapkan, tujuan memperkenalkan paket langganan ini adalah untuk memerangi bot dan spammer. Dijelaskan pula, biaya langganan paket ini akan bervariasi, dari satu negara ke negara lain berdasarkan nilai tukar.
Untuk saat ini, X mengatakan metode baru ini akan tersedia pertama kali bagi pengguna di Selandia Baru dan Filipina.
Selama pengujian paket langganan baru ini, pengguna aplikasi X lama tidak akan terpengaruh. Namun, bagi pengguna baru yang tidak berlangganan, mereka hanya bisa melihat dan membaca postingan akun lain, menonton video, serta mem-follow akun lain.
Sekadar informasi, bot telah menjadi salah satu isu yang menarik perhatian Elon Musk sejak membeli Twitter. Sebagai contoh, padanJuli 2023, X memperkenalkan batasan melihat tweet untuk bisa memastikan keaslian penggunanya.
Di sisi lain, paket berlangganan menjadi salah satu hal yang sedang gencar diperkenalkan oleh Twitter X. Bahkan, hal itu sempat diungkap oleh CEO X Linda Yaccarino saat bertemu dengan kreditur perusahaan di awal Oktober 2023.
Dia mengatakan perusahaan akan menguji tiga tingkatan layanan berlangganan berbeda, berdasarkan jumlah iklan yang ditampilkan kepada pengguna.