Liputan6.com, Jakarta – Beberapa eksekutif Microsoft dan Apple telah dipanggil untuk bersaksi dalam persidangan antimonopoli Departemen Kehakiman (DoJ) yang sedang berlangsung terhadap Google. Pemerintah AS menuduh Google menyalahgunakan monopoli pencariannya untuk melemahkan persaingan.

MengutipGadgets Now, Minggu (1/10/2023), wakil presiden Microsoft Jonathan Tinter baru-baru ini mengatakan kepada pengadilan bahwa perusahaan mencoba meminta bantuan dari Samsung dalam perjuangannya melawan Apple dan Google.

Namun sayangnya, perusahaan belum mendapatkan respons positif dari Samsung.

Menurut laporan di Bloomberg, Microsoft mencoba membujuk Samsung Electronics untuk menggunakan mesin pencari Bing sebagai default pada ponsel cerdasnya.

“Bahkan jika secara ekonomi lebih unggul dalam bekerja sama dengan Microsoft, mereka tidak akan meninggalkan Google,” kata Tinter tentang Samsung.

Tinter mengatakan bahwa selama bertahun-tahun dia mendesak para eksekutif Samsung untuk mengizinkan Microsoft mengajukan penawaran untuk pencarian default di ponselnya, dengan mengacu pada contoh Apple.

Microsoft pada dasarnya ingin Samsung menggantikan Google dengan Bing sebagai mesin pencari default di ponselnya.

“Meskipun kami tidak menang, kami membantu Apple mendapatkan lebih banyak uang dan merugikan Google,” kata Tinter. Namun para eksekutif Samsung mengatakan bahwa itu tidak sepadan. 

Kemudian pada Desember 2019, dalam email yang ditunjukkan di pengadilan, Tinter mendesak CEO Microsoft Satya Nadella untuk berhenti memaksa presiden Samsung Dong-Jin Koh untuk mengubah default pencarian.

“Saya mendapatkan masukan yang cukup jujur ​​dari tim Samsung bahwa DJ (Dong-Jin Koh) telah dengan jelas mendengar keinginan Anda untuk melakukan sesuatu di sini. Namun, mereka tidak ingin mengambil langkah besar karena kemitraan dengan Google,” ujar Tinter dalam emailnya.

Leave a Reply