Di sisi lain, perusahaan keamanan siber Kaspersky meminta mayarakat waspada terhadap skema penipuan online lintas platform, yang menunggangi berbagai topik terkini seperti AI, chatbot, hingga Elon Musk.
Baru-baru ini, pakar Kaspersky menemukan sejumlah aplikasi palsu di Google Play Store yang mengeksploitasi tren terkini seperti AI, chatbot, aset kripto, dan tautan terkait Elon Musk. Serangkaian penipuan online ini memanfaatkan minat pengguna demi menghasilkan uang dengan mudah.
Menurut Kaspersky, aplikasi palsu yang mereka analisis membuat klaim yang terlalu menjanjikan. Aplikasi palsu ini memberikan iming-iming keuntungan harian sampai USD 9.000 atau sekitar Rp 134 juta, dari investasi awal hanya USD 250 atau sekitar Rp 3,7 juta.
Selain itu, aplikasi-aplikasi investasi bodong ini juga mengklaim pengguna tak perlu keterampilan teknis apa-apa, serta menjamin bakal bebas dari risiko.
Begitu korban memasang aplikasi investasi bodong ini dan membukanya, mereka diminta untuk memasukkan informasi pribadi seperti nama, nomor telepon, dan email.
Setelah mengirimkan detail, sebuah pesan muncul untuk meyakinkan korban pendaftaran berhasil dan menginstruksikan mereka untuk menunggu telepon dari broker perwakilan dengan panduan lebih lanjut.
Mengutip siaran persnya, Senin (12/6/2023), Kaspersky mengatakan dalam skenario penipuan serupa, korban kadang akan mendapatkan telepon dari penipu, yang memberikan informasi lebih lanjut soal proses investasi.
Misalnya mulai dari informasi mengenai keberhasilan investasi, atau korban yang diperintahkan untuk mentransfer uang ke dompet penipu.
Sayangnya, korban kehilangan uangnya dan tentunya, tidak pernah menerima keuntungan yang dijanjikan. Selain itu, data curian yang diperoleh dalam penipuan online ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan berbahaya.