Liputan6.com, Jakarta – Elon Musk, pemilih Twitter–kini bernama X–harus berhadapan tuntutan hukum dari Dewan Hubungan Perburuhan Nasional (NLRB) Amerika Serikat.

Disebutkan, Elon Musk dituduh telah melanggar Undang-Undang Hubungan Perburuhan Nasional dengan memecat seorang karyawan karena mengkritik kebijakan manajemen.

Hal ini berawal ketika manajemen X mulai berlakukan bekerja di kantor atau return-to-work. Kasus ini menimbulkan kontroversi dan protes dari pekerja Twitter lainnya.

Karyawan tersebut adalah Yao Yue. Seorang insinyur sotfware utama Twitter, dan telah bekerja di perusahaan sejak 2010 dan menjadi salah satu insinyur senior berpengalaman.

Ia keluar dari Twitter tidak lama setelah Musk mengambil alih platform media sosial ini pada akhir Oktober 2022.

Menurut laporan CNBC, Sabtu (14/10/2023), bos Tesla itu mengirim email ke karyawan platform media sosial merinci harapannya dalam memimpin perusahaan milik dia itu.

Elon mengatakan, “Manajer yang keliru memberikan penilaian positif terhadap kinerja atau pentingnya peran bawahan, baik itu dalam situasi bekerja jarak jauh atau tidak, akan menghadapi pemecatan dari perusahaan.”

“Jika Anda bisa datang ke kantor secara fisik dan memilih untuk tidak datang, itu dianggap pengunduran diri,” kata NLRB sebagaimana Elon tulis di emailnya.

Pernyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpuasan dari beberapa pekerja, sebagaimana terungkap dalam dokumen tuntutan hukum diajukan pada Maret 2023.

Yao termasuk salah satu pekerja tidak setuju dengan kebijakan return-to-work diterapkan oleh bos Tesla itu. Ia berusaha mengorganisir pekerja Twitter lainnya untuk menentang kebijakan tersebut.

Yao juga men-tweet, “Jangan mengundurkan diri, biarkan dia memecat Anda. Anda tidak akan mendapatkan apa-apa dari pengunduran diri.”

Dia juga memposting di saluran Slack perusahaan sebuah pesan berbunyi, “Jangan dipecat. Serius.”

Hal ini membuat Elon marah dan memutuskan untuk memecat Yue. NLRB menuduh, tindakan bos SpaceX itu melanggar hak pekerja untuk berserikat dan berorganisasi secara kolektif.

Leave a Reply