Di sisi lain, perkembangan aplikasi-aplikasi jahat telah jadi perhatian bagi ponsel-ponsel Android selama bertahun-tahun. Google mengklaim pihaknya sudah ambil langkah serius untuk menanggulangi penyebaran aplikasi jahat.

Kendati demikian, hacker selalu menemukan berbagai cara baru untuk bisa menjebol berbagai upaya keamanan. Kali ini, pembuat malware menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.

Dengan kompresi APK, malware Android bisa menyamarkan dirinya dari keamanan Android. Parahnya lagi, aplikasi-aplikasi jahat ini bisa menyembunyikan diri mereka dari aplikasi antivirus terbaik.

Kabar baiknya, begitu mudah bagi pengguna untuk melindungi perangkat dari aplikasi tersembunyi ini.

Informasi terbaru soal metode yang dipakai malware untuk menyembunyikan dirinya ini, menurut Gizchina, Rabu (23/8/2023), diungkap oleh Zimperium.

Zimperium merupakan perusahaan keamanan yang berperan untuk mengidentifikasi dan menghapus aplikasi-aplikasi jahat dari Google Play Store.

Di mana, temuan Zimperium menyebut ada metode baru yang dipakai oleh hacker untuk membuat aplikasi jahat atau malware tetap tidak terdeteksi di ponsel Android.

Metode kompresi APK ini menyamarkan APK menjadi file, yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi melalui ekosistem Android. Aplikasi-aplikasi jahat ini bahkan bisa menghindari dekompilasi.

Leave a Reply