Ajeng Parameswari, Sekretaris Jenderal AVISI, mengatakan AVISI didirikan untuk menumbuhkan ekosistem yang berkembang bagi industri kreatif digital, yang selaras dengan model bisnis video streaming.
“Namun, tantangan utama yang kita hadapi saat ini adalah ancaman pembajakan yang meluas,” kata Ajeng dalam kesempatan tersebut.
Hermawan Sutanto, General Chairman, AVISI, COO, Vidio mencontohkan, kasus pembajakan saat ini tidak hanya terjadi pada konten on-demand, tetapi juga siaran langsung olahraga.
“Kalau olahraga berarti siaran pertandingan secara langsung. Ini membawa kita ke bentuk pembajakan yang lebih kompleks,” kata Hermawan.
Berbeda dengan pembajakan video on-demand, pembajakan terhadap siaran langsung atau live streaming sebuah pertandingan olahraga harus secepat mungkin dihapus bahkan dalam hitungan menit, atau bakal berdampak bagi keberlangsungan bisnis.
Maka dari itu, dibutuhkan respons kolektif dan kuat terhadap pembajakan. Menurut Ajeng, kemitraan ini bertujuan untuk memperluas upaya melawan pembajakan, yang telah melampaui batas negara, serta menjaga konten tidak hanya di Indonesia tetapi juga di skala internasional.
“Pemberantasan pembajakan adalah tanggung jawab bersama, dan hal ini harus menjadi sebuah upaya untuk memberikan efek jera bagi pelakunya. Dalam upaya ini, dukungan pemerintah sangatlah penting,” ucap Ajeng.