Copyleaks AI adalah alat pemeriksa plagiarisme ChatGPT yang diklaim paling ampuh, menurut web resminya. Alat ini menunjukkan konten yang identik, kalimat dengan perubahan yang identik, paragraf yang diparafrasekan, dan kata-kata yang dihilangkan. 

Tim Android Police menjalankan konten yang dihasilkan ChatGPT secara acak dengan Copyleaks, yang secara akurat mengonfirmasi hal yang sama.

Kamu bisa memindai hingga 10 halaman dengan 2.500 kata dalam paket uji coba. Setelah itu, kamu harus mendaftar untuk paket bulanan USD 10,99 untuk membuka 100 halaman (hingga 25.000 kata).

Sebenarnya, ada puluhan alat pendeteksi konten AI, seperti Turnitin dan Plagibot, dua opsi lain yang patut dicoba. Semuanya mengiklankan akurasinya dengan melakukan studi secara acak untuk mendukung klaim mereka.

Bagi Android Police, semua klaim alat ini tak begitu jujur karena sering salah dalam mendeteksi plagiarisme ChatGPT. Ditambah lagi, tergantung pada gaya penulisannya, konten yang ditulis oleh manusia bisa ditandai sebagai konten buatan AI.

Sebagai contoh, Android Police memasukkan konten yang dibuat ChatGPT lain di Copyleaks, konten tersebut lolos dengan sempurna, dan alat ini bahkan tidak mendeteksi 1 persen pun plagiarisme.

Apakah ChatGPT menjiplak? Dalam banyak kasus, ChatGPT tidak secara langsung mengambil kalimat atau paragraf dari konten yang dipublikasikan. Ini bergantung pada algoritme unik untuk menemukan pola dan jawaban yang relevan untuk menyatukan kalimat-kalimat.

Itulah mengapa kamu mungkin tidak akan puas dengan aplikasi pemeriksa konten pihak ketiga dalam mendeteksi plagiarisme ChatGPT.

 

Leave a Reply