Pada pertemuan bertajuk “Yuk Pahami Pemilu” yang diadakan di Chubb Square Jakarta, Google dan YouTube juga mengumumkan berbagai campaign guna menghadapi konten misinformasi di dunia digital.
Brand Marketing Manager Google Indonesia, Mauriel Makarim, menyebut ada dua kampanye yang dilakukan oleh platform mereka.
Keduanya merupakan hasil kerja sama dengan berbagai pihak seperti KPU, Bawaslu, Kominfo, Cek Fakta, dan masih banyak lagi.
Program utamanya adalah pre-bunking, melakukan moderasi konten dengan membantu pemilih mendeteksi ciri informasi yang perlu diwaspadai.
Sesuai namanya, upaya ini ditujukan sebagai langkah pencegahan sebelum tersebarnya informasi yang salah mengenai Pemilu 2024.
Untuk Pemilu 2024, terdapat kampanye ‘Recheck Sebelum Kegocek” yang ditujukan kepada para pemilih muda, dan akan diluncurkan melalui kanal resmi YouTube pada 6 Oktober 2023.
Kemudian terdapat kampanye ‘Pause Dulu’ yang mengajak para pengguna YouTube untuk mempause konten yang ditonton sebelum melakukan share ke orang lain.
“Lalu, cari tahu apakah sumber kontennya kredibel atau tidak. Kita pause dulu, kita pikir dulu, ini kira-kira kredibel atau bukan sebelum kita share ke semua orang,” ucap Muriel.
Dengan mencari tahu dan memastikan sumber informasi, dapat menekan angka persebaran konten misinformasi dan hoaks mengenai Pemilu 2024.